Amanah Langit Orang Tua
Ketika seorang bayi
tumbuh dalam dekapan rahim bunda, dengan segala rasa haru tak karuan.
Menjadikan hati dengan penuh rasa syukur dan nikmat. Di saat jiwa-jiwa yang
suci itu sudah terpatri kuat dalam segumpal daging dan rasa bahagia orang tua
telah memuncak maka saat itulah dimulainya amanah langit untuknya.
Dimulai dari sang
bayi dilahirkan di dunia yang antah berantah ini. Ketika sudah saatnya ia harus
belajar maka saat itulah semua orang tua akan berfikir dua kali untuk melepas
anaknya untuk berpisah. Tentu membutuhkan keberanian dan mentalitas yang cukup
kuat. Apalagi jika yang dilepas adalah anak semata wayangnya. Begitulah suka
dukanya seorang ibu yang melepaskan anaknya untuk dipondokkan di pesantren.
Bukan berarti orang tua mengusir anak dengan teganya. Namun pertentangan yang
kuat yang berkecamuk dalam hati orang tua. Apakah membiarkannya tumbuh kuat
dengan dilepaskan ataukah selalu membersamainya dengan segala fasilitas serba
ada.
Jika bukan karena
amanah yang dipikul oleh orang tua dengan kewajiban mendidik anak maka saya kira
hampir semua orang tua akan keberatan untuk melepas anaknya untuk belajar di
pondok pesantren. Perang kecamuk batin antara ingin melepas anak di pesantren
dan membiarkannya dalam pelukan orang tua itulah yang membuat lembaga
pendidikan pesantren seharusnya memberikan komitmen kepercayaan orang tuanya.
Pondok Pesantren
Muhammadiyah Kudus hadir sebagai solusi permasalahan orang tua akan hal ini.
Bagaimana tidak, dari pagi, siang, sore sampai malam lagi siswa-siswi masih
dalam pantauan pendidik. Baik di sekolah maupun di asrama. Selain itu juga
sudah ada fasilitas-fasilitas yang akan mendukung kegiatan santri dengan
berbagai ekstrakurikuler yang ada. Mulai dari seni bela diri tapak suci, HW,
Panahan, Kaligrafim Qiroaah dan lain-lain menjadikan Pondok Pesantren Muhammadiyah
Kudus sebagai salah satu referensi pondok pesantren dalam list orang tua.
Post a Comment for "Amanah Langit Orang Tua"