Mandiri di Pesantren, Why Not?
Keputusan
untuk memondokkan anak adalah keputusan yang berat yang harus diambil oleh
orang tua, apalagi anaknya masih kecil, masih umuran SD. Mungkin beribu
perasaan berkecamuk di dalam hati orang tua terlebih lagi sang ibu, belum lagi
pihak keluarga yang ikut memberatkan dengan komentar-komentarnya, jauhnya jarak
dan lamanya waktu berpisah semakin menambah berat keputusan diambil, ditambah
lagi biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit.
Kesederhanaan
adalah asas dari sebuah pondok pesantren. Mengapa? Karena di pondok akan
diajarkan bagaimana sebuah kesederhanaan dan kebersahajaan. Tidak perlu merasa
cemas dalam hidup, karena kesederhanaan bukan kesalahan. Bahkan orang yang
mampu untuk hidup mewah akan tetapi berani untuk memilih dengan hidup sederhana
adalah bukti bahwa Ia orang yang mampu menahan ego dan mampu mengendalikan diri
dengan baik.
Keadaan
di pondok tidaklah seindah keadaan di rumah yang serba terpenuhi dan tercukupi
segala keinginannya. Memondokkan anak berarti mendidik anak menjadi mandiri. Anak
harus terbiasa mengurus dirinya sendiri. Mulai dari makan, minum, mandi,
membereskan lemari, pakaian, tempat tidur, memilih pakaian, memakai baju.
Anak
harus terbiasa memenuhi kebutuhannya sendiri. Mulai dari membuat susu, teh,
mie, beli jajan. Anak harus terbiasa merawat barang-barangnya sendiri. Mulai
dari pakaian, alat-alat sekolahnya, alat-alat makannya, alat-alat mandinya. Anak
harus terbiasa menjaga kebersihannya sendiri, baik kebersihan pakaian, badan,
tempat tidur, dan lemari. Semua itu ada di dalam pesantren.
Post a Comment for "Mandiri di Pesantren, Why Not?"