Menyoal Nama PUTM Muhammadiyah
Asrama PUTM Putra |
PUTM
atau Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah adalah sebuah lembaga pengkaderan
ulama Muhammadiyah yang orientasinya pada mencetak keder-keder ulama masa
depan. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar tidak serta
merta berdiam diri mengikuti aliran air yang mengalir. Pasalnya eksisitensi
ulama di Indonesia kian hari kian terancam kalau tidak mau dikatakan kekurangan
ulama.
Sebagai
bentuk dari keprihatinan itu, Muhammadiyah berinisiatif mendirikan lembaga yang
dinamai sebagai PUTM (Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah). Yaitu sebuah
lembaga yang dibangun untuk mencetak ulama yang berwawasan luas juga sebagai
kader persyarikatan Muhammadiyah.
Muhammadiyah
sebagai salah satu ormas Islam yang besar di Indonesia memiliki perwakilan
cabang-cabang hampir di seluruh pelosok negeri bahkan di luar negeri, untuk itu
diharapkan para keder-kader ulama tersebut bisa mengisi kekosongan ulama yang
ada di setiap cabang tersebut. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengajarkan
keislaman kepada seluruh lapisan masyarakat agar merata dan mengenal agama
Islam.
Lembaga
yang diusung untuk menangani permasalahan kelangkaan ulama di Muhammadiyah
tersebut adalah PUTM atau pendidikan ulama tarjih Muhammadiyah. Dilihat dari
segi kebahasaan nama PUTM tersebut terkesan rancu. Pasalnya bila lembaga atau
ormas Islam lain yang juga melakukan pengkaderan ulama menamai lembaganya
dengan sebutan pendidikan kader ulama, namun Muhammadiyah dengan berani
mendidrikan pendidikan ulama.
Sebenarnya
maksud dan tujuan Muhammadiyah mendirikan lembaga tersebut adalah sama, yaitu
mencetak keder ulama. Akan tetapi –saya tidak tahu—mengapa lembaga tersebut
dinamai dengan PUTM atau pendidikan ulama. Bukan sebuah persoalan jika memang
apa yang menjadi tujuannya adalah langsung mencetak ulama. Namun perlu
diketahui bahwa seorang ulama bukan langsung jadi seperti sulap tanpa ada
sebuah proses. Ulama dibentuk dan muncul dari rahim masyarakat.
Artinya
seorang kader dari Pendidikan Ulama tersebut sejatinya bukanlah langsung menjadi
ulama. Namun masuk ke dalam sistem masyarakat dan menjalani ujian yang nyata
dalam masyarakat sehingga mentalitas dan kualitas seorang ulama tampil terdepan
sebagai seorang ulama. Karena sekali lagi seorang ulama lahir dari sebuah
proses. Seorang ulama lahir dari rahim masyarakat.
Sesuatu
yang ironis jika Muhammadiyah dengan bangga mendeklarasikan nama PUTM atau
pendidikan Ulama namun kualifikasi hasilnya tidak sesuai namanya. Menurut
penulis sebaiknya nama Pendidikan Ulama Tarjih tersebut diganti dengan nama
Pendidikan Kader Ulama Tarjih Muhammadiyah sebagai lembaga pengkaderan ulama
milik Muhammadiyah. Hal ini lebih terlihat tawadhu’ daripada nama PUTM yang
terkesan ‘wah’.
Yang
menjadi latar belakang mengapa penulis menulis artikel ini adalah kekhawatiran
penulis jika ternyata Muhammadiyah yang menggadang-gadang kadernya dengan nama
Pendidikan Ulama ternyata tidak mampu berkualifikasi sedemikian rupa seperti
ulama yang diharapkan. Semoga tulisan yang singkat ini bisa menjadi
pertimbangan untuk PUTM ke depannya.
Post a Comment for "Menyoal Nama PUTM Muhammadiyah"