Muhammadiyah Dalam Aksara
Gelap
Kelam dan dalam
Tahayyul, bid’ah
Dan Khurafat
Bersama tumbuhnya Akar pohon beringin Kecil
Awal Mulai Muhammadiyah
Gelap akal menyelimuti
Langkah kaki kecil tumbuh dengan gagahnya
Menyelinap di pelataran-pelataran
Menapaki jalan dalam hamparan
bayang-bayang
Terbit dari balik rimbun daun beringin muda
Dalam naungan Kakbah persada
:
Mencongkel bebatuan hitam terjal
yang bercokol dalam dada
Berteriak-teriak menapaki jalan
takwa
Malah berpapasan dengan palu godam
Penggede berseru, rakyat menderu:
Bongkar, bongkar
Bakar, bakar
Dan jadilah terkapar
Dalam diam khusuk dengan kasak-kusuk
Udaranya gusar penuh gemuruh
Sang Surya Berdiri Menerangi Nusa
Layaknya seorang bayi yang tumbuh merangkak
Tak lama jua bersiul terbahak-bahak
Muhammadiyah dulu tergeletak
Sekarang berdiri tegak
Menyebar, membumbung beranak-pinak
Banyak
Berjalan, berlari menyebarkan cerah berwatak
Meretas jalan alas
Ke seluruh pelosok Nusa
Membaca Langkahmu
Dalam langkahmu ada kisah mutiara
Selarung jejakmu menyembulkan
Puluhan, ratusan, ribuan
orang sehat, orang alim, orang cerdik
Memurnikan tauhid
dalam bingkai tarjih dan tajdid
Satu abad lebih kiprahmu
Mengarungi nusa pertiwi,
Ada semburat pelangi indah
Tak selalu mulus
Tak selalu sempurna
Terkadang terjal, pahit, tak ayal manis nan bahagia
Doaku dan Harapan
Tak banyak, tak muluk-muluk
Hanya sebuah doa dan harap
Semoga tak ada kamus gajah gemuk
Yang tak kuat jalan
:
Kibarkan bendera itu
Jagalah ia
Hujan menimpa, menguji kesabaran
Tentang kesetiaan, kebersamaan
Persatuan dan harapan
:: Pohon tinggi tak jauh dari topan
Penulis adalah seorang pecinta sastra, terutama puisi,
cerpen dan novel. Kelahiran Kudus, Menulis sejak masih SMA
sampai sekarang, tulisan-tulisannya banyak dimuat di blog pribadinya. Artikelnya pernah diterbitkan di Republika dan
Suara Muhammadiyah.
Bagus-bagus :) suka sastra? aku juga suka banget, masih pemula juga :)
ReplyDelete@Nailus Salsabila hehe, makasih. iya, suka juga suka sastra.. semoga bisa berbagi..
ReplyDelete2 bola mata saja mungkin sekedar lewat di blog ini, itu sudah cukup untuk membuat seseorang bahagia. :)
ReplyDeleteTerima kasih sebelumnya
https://ayusafamenulis2.blogspot.com/2018/12/ayu-safa-menulis-2_7.html