Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Guru Sebagai Pilar Peradaban (Spesial Hari Guru)

Oleh: Ziyadul Muttaqin, Guru TPA al-Amin, Kaliurang-Yogyakarta
Hari senin tanggal 25 November merupakan hari dimana diperingati sebagai hari guru. Berbicara mengenai hari guru maka secara tidak langsung akan membicarakan pula mengenai  eksistensi, profesionalisme dan juga kompetensinya. Dalam kaitannya dengan hari guru kiranya tepat sekali bila waktu ini digunakan sebagai waktu yang tepat untuk introspeksi dan koreksi diri. Sudahkah kita sebagai guru mencerminkan perilaku sebagai guru yang baik ataukah belum?
Seorang guru dituntut mempunyai karakter, kompetensi dan profesionalisme yang tinggi dalam mendidik dan mengajar siswanya. Dengan profesionalismenya tersebut akan mampu membentuk kempetensi dan karakter siswa-siswinya sehingga akan berimplikasi terhadap kemampuan siswa, baik dari segi intelegensi, emosional maupun secara spiritual.
Dalam sebuah seminar Prof. Dr. Sunardi, M.Pd mengungkapkan bahwa guru yang ideal bisa diimplementasikan dari kepanjangan kata guru itu sendiri. Menurut beliau guru itu bermakna gagasan, usaha, rasa dan utama. Sebagai seorang guru harus dipenuhi dengan gagasan dan ide kreatif untuk menjadikan peserta didiknya lebih berkembang. Ide tersebut harus disertai dengan usaha yang maksimal untuk mewujudkannya. Ide dan usaha tersebut harus dilandasi dengan rasa atau empati sehingga ilmu yang dimiliki akan mengarah ke jalan yang positif. Kalau ketiganya sudah berjalan dengan baik maka keutamaan akan didapat.
Kaitannya dengan guru sebagai pilar peradaban, Pancasila dan Undang-undang ‘45 telah lama menyatakan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas bersama bangsa. Sedangkan dalam mencerdaskan suatu bangsa sangat tidak mungkin bisa lepas dari campur tangan sosok yang bernama guru. Dari tangan-tangan guru akan terbentuk generasi-generasi yang akan datang, baik yang sekarang masih TK sampai sekolah menengah. Oleh karena itu, seorang guru bukan hanya sekedar mencetak dan mentransfer ilmunya. Tapi bagaimana seorang guru dapat membuat siswanya lebih kreatif dan berkarakter sehingga bisa menumbuhkan peradaban yang bernilai di masa mendatang.
Saya memaknai bahwa tugas seorang guru tidak hanya formalitas mendidik dan mengajar saja. Akan tetapi lebih dari itu semua, meminjam istilah Anis Baswedan yaitu sebagai perwujudan ikut turun tangan dalam melunasi hutang kemerdekaan bangsa. Oleh karena itu, saya berani mengatakan bahwa guru adalah pilar penegak peradaban bangsa.

Sebagai bagian pilar penegak bangsa, tentunya para guru harus meningkatkan kualitasnya dalam menyikapi perkembangan dunia pendidikan. Pengabdian dan keluhuran budi juga harus ditegakkan sebagai perwujudan dari makna guru itu sendiri. Selamat Hari Guru. Semoga keikhlasan para guru menjadi amal yang barakah dunia dan akhirat.

Post a Comment for "Guru Sebagai Pilar Peradaban (Spesial Hari Guru)"