Pacaran, Boleh Kok !! #Part 2
Dalam artikel saya yang pertama tentang Pacaran, Boleh
Kok !! #Part 1. Saya telah jelaskan bahwa sebenarnya pacaran dalam islam itu
boleh-boleh saja. Bahkan bila hal itu diperlukan justru bisa menembah mesra
hubungan kekasih dengan balutan cinta, dibangun dengan senandung rindu nan
hangat. Tapi hal itu tentu ada syaratnya. Pacaran dalam islam boleh, asal
dilakukan setelah menikah. Bila pacaran dilakukan sebelum terjadi pernikahan
antar keduanya maka hal itu menjadi Haram hukumnya.
Rasulullah bersabda:
"Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal
zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zinanya mata adalah
melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan
adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah ingin dan
berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh kelaminnya atau didustakannya."
Jika kita sejenak mau introspeksi diri dan mengkaji
hadist ini dengan kepala dingin maka dapat dipastikan bahwa segala macam bentuk
zina terjadi karena motivasi yang tinggi dari rasa tak pernah puas sebagai
watak khas makhluk yang bernama manusia. Dan kapan saja, diman saja, perasaan
tak pernah puas itu selalu memegang peranan. Seperti halnya dalam berpacaran
ini.
Pacaran
adalah sebuah proses ketidakpuasan yang terus berlanjut untuk sebuah pembuktian
cinta. Kita lihat secara umum tahapan dalam pacaran.
·
Perjumpaan pertama,
yaitu perjumpan keduanya yang belum saling kenal. Kemudian berkenalan baik
melalui perantara teman atau inisiatif sendiri. hasrat ingin berkenalan ini
begitu menggebu karena dirasakan ada sifat2 yang menjadi sebab keduanya
merasakan getaran yang lain dalam dada. Hubungan pun berlanjut, penilaian
terhadap sang kenalan terasa begitu manis,????? pertama ia nilai dengan daya
tarik fisik dan penampilannya, mata sebagai juri. Senyum pun mengiringi,
kemudian tertegun akhirnya , akhirnya jantung berdebar, dan hati rindu
menggelora. Pertanyaan yang timbul kemudaian adalah kata-kata pujian, kemudian
ia tuliskan dalam buku diary, "Akankah ia mencintaiku." Bila bertemu
ia akan pandang berlama-lama, ia akan puaskan rasa rindu dalam dadanya.
·
Pengungkapan diri dan
pertalian, disinilah tahap ucapan I Love You, "Aku mencintaimu". Si
Juliet akan sebagai penjual akan menawarkan cintanya dengan rasa malu, dan sang
Romeo akan membelinya dengan, "I LOve You". Jika Juliet diam dengan
tersipu dan tertunduk malu, maka sang Romeo pun telah cukup mengerti dengan
sikap itu. Kesepakatan? pun dibuat, ada ijin sang romeo untuk datang kerumah,
"Apel Mingguan atau Wakuncar ". Kapan pun sang Romeo pengin datang
maka pintu pun terbuka dan di sinilah mereka akan menumpahkan perasaan
masing-masing, persoalanmu menjadi persoalannya, sedihmu menjadi sedihnya,
sukamu menjadi riangnya, hatimu menjadi hatinya, bahkan jiwamu menjadi
hidupnya. Sepakat pengin terus bersama, berjanji sehidup semati, berjanji
sampai rumah tangga. Asyik dan syahdu.
·
Pembuktian, inilah
sebuah pengungkapan diri, rasa cinta yang menggelora pada sang kekasih seakan
tak mampu untuk menolak ajakan sang kekasih. " buktikan cintamu
sayangku". Hal ini menjadikan perasaan masing-masing saling ketergantungan
untuk memenuhi kebutuhan diantara keduanya. Bila sudah seperti ini ajakan
ciuman bahkan bersenggama pun sulit untuk ditolak. Na'udzubillah
Begitulah akhirnya mereka berdua telah terjerumus
dalam nafsu syahwat, tali-tali iblis telah mengikat. Mereka jadi terbiasa jalan
berdua bergandengan tangan, canda gurau dengan cubit sayang, senyum tawa sambil
bergelayutan dan cium sayang melepas abang. Kunjungan kesatu, kedua, ketiga,
keseratus, keseribu, dan yang tinggal sekarang adalah suasana usang, bosan, dan
menjenuhkan percintaan . Segalanya telah diberikan sang juliet, Juliet pun
menuntut sang Romeo bertanggung jawab ? Ternyata sang romeo pergi tanpa pesan
walaupun datang dengan kesan. Sungguh malang nasib Juliet.
thanks info nya gan !
ReplyDeletenice share gan, blogwalking yaa
ReplyDeleteSama sama gan..makasih kunjungannya.
ReplyDeletepacaran aahh... wkwkwk
ReplyDeleteHaha,,
Deletebagus artikelnya ...
ReplyDeleteBack From http://arashie.blogspot.com/
http://mbelongjowo.blogspot.com nice gan kunjungab baliknya....
ReplyDeletewkkw, siapa bilang pacaran boleh ?? :P
ReplyDeleteizin simak aja gan.
Ya maka dari itu. Dalam islam tidak ada yg namanya kamus pacaran. Yg ada hanya pacara setelah menikah. Hehe. Makasih kunjungannya mas
ReplyDeletetapi saya takut gan kalok pacaran,,,,
ReplyDeletetakut jina, pacaran identik dengan melakukan perbuatan jina,,,
jina hati aja dosa gan,,, apa lagi yang lainya,,, nice infonya,,
jangan lupa kunjung bali di blog saya ya gan,,