3 Hal Sebelum Maut Menjemput di Era Pandemi
Dalam tulisan yang singkat ini, mari kita merenung sejenak tentang sesuatu yang pasti kita hadapi, sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat, yaitu kematian.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:
كَيْفَ
تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ
يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Bagaimana kamu ingkar
kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian
Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah
kamu dikembalikan.
Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini
menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada
Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di muka
bumi ini.
Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.
Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai
persiapan diri kita sebelum mati? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada
tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini.
Yang Pertama, Beramal
Sebaik Mungkin
Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam surat Al-Mulk ayat
1-2:
تَبٰرَكَ
الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ
Mahasuci Allah yang
menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (1)
الَّذِي خَلَقَ
الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ
الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menciptakan mati dan
hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan
Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun. (2)
Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu
indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadith
shahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
فَإِنَّ خَيْرَ
الْعَمَلِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ
Artinya; sesungguhnya
sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu sedikit.
Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu
kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna
mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia,
dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal
terakhir kita.
Yang Kedua, Menyiapkan
Amal Yang Terus Mengalir Pahalanya
Diantara yang dapat kita persiapkan adalah dengan
memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita
menjadi anak yang sholeh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits
Rasulullah SAW.
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رضي الله عنه: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ:
((إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ
صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو
لَ))؛ رواه مسلم
Artinya: diriwayatkan oleh
Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati, maka
terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil
manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya.” (HR. Muslim).
Yang Ketiga, Berdoa Agar
Diberikan Husnul Khatimah
Apakah itu husnul khatimah? Diantara tanda utama husnul
khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat “laa ilaaha illallaah” di akhir
hayatnya. Dalam sebuah hadis shahih yang diriwayatkan oleh
Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ
كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa
ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk Surga.”
Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah
apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di akhir hidupnya.
قَالَ رَسُولُ
الله صلى الله عليه وسلم ” إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ
” . فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ ” يُوَفِّقُهُ
لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ” ”
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan
membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana membuatnya beramal?”
beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal
shalih sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Selain berusaha dengan segenap amal untuk mencapai husnul
khatimah, kita juga harus berdoa agar Allah memberikan kita keistimewaan ini.
Salah satu doa untuk meminta husnul khatimah adalah sebagaimana yang diajarkan
oleh Nabi Yusuf, yang terekam dalam surat Yusuf ayat 101:
فَاطِرَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي
مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Artinya: (Wahai Tuhan)
pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat,
wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang
saleh.
© ziyad.web.id 2021
* disampaikan pada kegiatan khutbah jumat di masjid Al Kautsar, Limpung
Post a Comment for "3 Hal Sebelum Maut Menjemput di Era Pandemi"