Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Film The Santri dan Kontroversi Hakiki di Hari Santri

Santri adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa, istilah santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan. 

Dari definisi santri ini kita tahu bahwa  santri itu sarat dengan dunia pesantren, kitab kuning, dan ilmu agama Islam. Tidak ada ceritanya bahwa santri itu malah yang dibahas pacaran dan pergaulan antar jenis yang bukan mahram.

Film The Santri
Sejak Trailer Film The santri resmi dirilis sudah banyak kontroversinya. Film garapan Sutradara Livi Zheng dan Ken Zheng ini apakah layak dijadikan contoh sebagai film yang baik? Silahkan menilai sendiri. Darimana menilainya? Tentunya dari isi film itu sendiri. Dari kesinambungan judul film itu sendiri dan isi filmnya. Sebagaimana disebutkan tadi bahwa kata “santri” itu sangat identik dan berhubungan erat dengan Ilmu Agama dan akhlak yang baik, terutama dalam pergaulan dengan lawan jenis, akhlak kepada sang guru, akhlak kepada masyarakat dan tentunya adab-adab islami.

Film The Santri dan Hari Santri
Dalam sebuah pidato sambutannya, ketua PBNU Said Agil Siradj memberikan komentar dan mengapresiasi seandainya Film The Santri ini rilis sebelum hari santri nasional yang akan jatuh pada bulan oktober mendatang. Namun perlu diketahui bersama bahwa The Santri ini ternyata penuh dengan kontroversi. Alih-alih sebagai hadiah pada hari santri nasional justru sebaliknya akan menuai kontroversi dan memberikan stigma kurang pas kepada santri. Bukan masalah Sutradaranya yang bukan kalangan santri atau beragama islam, namun jangan sampai menggunakan tagline santri atau agama hanya untuk membidik pangsa pasar yang potensial semata. 

Silahkan membuat film Islami yang baik, silahkan membuat film-film yang bergenre islami. Film Santri silahkan. Tentunya dengan kultur dan budaya santri yang baik pula. Sesuaikan dengan budaya santri yang islami, tonjolkan sesuatu yang unik dan baik. Bukan sesuatu yang tidak sesuai dengan budaya pesantren. Di antara kontroversi yang ada adalah berikut:

Pertama, Dalam trailer resminya, terlihat cuplikan adegan santri perempuan dan santri laki-laki bisa berjalan bersama tanpa ada pemisahan. Terlihat pula Veve Zulfikar dan Wirda Mansur saling mencuri pandang dan tersenyum penuh makna. Kemudian ada juga adegan Veve Zulfikar tengah menemani Wirda Mansur yang sedang naik kuda, lalu memberi sebuah buku.

Apakah akhlak santri seperti itu? Jelas bukan !. Menurut saya penggambaran ini sangat disayangkan dan tidak mencerminkan kultur santri. Sungguh disayangkan jika memang terjadi demikian. Tidak ada bedanya antara santri dan yang bukan santri. Dengan penggambaran akhlak santri yang rusak seperti itu justru akan memberikan stigma yang buruk terhadap nama santri itu sendiri.

Pengaruh penggambaran santri yang rusak seperti itu akan berdampak buruk pada pendangan masyarakat umum terhadap santri. Kita tahu bersama bahwa effek dari film itu bisa jauh dan mempengaruhi masa. Dalam dunia komunikasi film bisa menjadi sarana persuasif dan penyebaran pemikiran, baik pemikiran yang lurus maupun yang rusak. Apakah film The Santri ini mempunyai motif? Saya yakin tentu pasti ada motif dibalik penayangan film ini. Terlepas dari ini itu, yang menjadi sorotan adalah pengaruh penggambaran akhlak santri yang demikian akan mengundang protes yang keras dari berbagai kalangan.

Kedua, adegan pemberian tumpeng oleh dua orang santri putri kepada para pastur di sebuah gereja. Dalam adegan tersebut Wirda Mansur menyerahkan tumpeng sembari mengatakan ini adalah tanda cinta. Mungkin adegan ini yang menjadi sorotan publik berikutnya. Saya memahami bahwa film the santri ini ingin menggambarkan bahwa santri itu toleran. Namun toleran seperti apa yang diinginkan. Haruskah sampai seperti itu? Haruskah sampai ke gereja mengikuti acara? Mengapa tidak digambarkan pergaulan sahabat antara penganut islam dan non Islam dalam pendidikan misal. Pikiran saya akhirnya mengerti ketika dibalik pembuatan film ini ada tokoh Said Agil Siradj yang kontrevesial yang sangat kencang mengusung toleransi gereja. 

Terakhir: jika benar Film ini seperti yang ada dalam Trailernya maka “FILM THE SANTRI KURANG LAYAK DITONTON”.
Wallahu a’lam