Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Belukar Rasa

Ketika kau sedang terpana dengan seseorang maka tidakkah kau merasa bahwa apa yang kau rasakan hanya sebuah ilusi. Ketika kau berkali-kali jatuh cinta maka tidakkah kau berani mencoba memastikannya dengan seluruh keberanianmu?. Ketika kau sedang dilanda kesedihan tidakkah kau merasa ada yang salah dengan jiwamu? Ketika kau merasa akan kealpaan suatu rasa maka tidakkah kau mencoba merefleksi diri dengan memastikan rasa?

Tidakkah kau merasa semuanya itu kecuali dalam hatimu ada belukar. Belukar dengan akar-akar yang mengakar kuat dalam hatimu. Akar-akar yang mencoba menyerap seluruh sel hatimu. Akar-akar yang mencoba menelanjangi segala rasa jiwamu. Mereka mencoba menduplikat diri mereka seperti virus lalu mencoba membuat ilusi pikiranmu seolah itu memang ada.

Sebuah realitas yang tak jauh dari pikiran manusia, Belukar cinta.

Pernahkah kau merasakan jatuh cinta? Bagaimana rasanya jatuh cinta? apakah cinta itu cukup satu kali seumur hidup? Ataukah jiwa kau pernah merasakan jatuh cinta yang bertubi-tubi sehingga jiwamu merasa ada yang aneh. Lelah dengan rasa cinta bukan kerasa.

Ketika melihat elok rupamu menawan hati hatiku terpana. Ketika melihat begitu cerdas fikiranmu hatiku tergoda. Ketika mendengar betapa kuat dirimu menjalankan amanah diriku merasa terpaut. Ketika elok wajahmu tertutup niqob jiwaku seolah tersihir melihat betapa anggunnya. Ketika elok pandanganmu meneduhkan mata dengan pakaian syar’i atau merasa kau sempurna dan jadilah hatiku tergoda. Ketika bakat elokmu seprofesi elok bakatmu menawan hatiku. Ketika aktifitasmu memaksamu bersama denganku aku mulai merasa ada getaran lain yang tak bisa kujelaskan.

Belukar..
Belukar..
Belukar rasa...

Tidakkah kau tahu akan makna sebuah cinta. Kadang kau merasa cinta bisa merasa. Kadang kau merasa cinta hanya sebuah bencana. Cinta seperti hitam, kadang gelap gulita mengejutkan,,dark and deep. Cinta seperti putih,,dan cinta itu memang hitam putih,,tak jarang kau dapatkan dusta, tak ayal kau dapatkan bahagia.

Post a Comment for "Belukar Rasa"