Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menemui Seseorang dalam Tulisan itu Menyenangkan

Burlian. Begitu penulis memberi karakter nama pada tokoh cerita ini. Nama yang sangat tegas menggambarkan karakter anak ini. Burlian secemerlang sifatnya dan pikirannya yang brilian. Tegas dan tangkas sesuai dengan
ceritanya pada serial burlian. Dibalut dengan cerita yang menggambarkan pemandangan dan sosok kehidupan kampung. Jauh dari kota, hanya bersahabat dengan hutan, sungai, pegunungan dan rimba.

Kisah ini intinya menceritakan tentang kehidupan sehari-hari anak kampung pedalaman dari mulai mereka SD, SMP, dan setelah besar tentunya disertai dengan kenakalan-kenakalan anak kecil. Bahasanya sederhana, mengalir, tanpa bumbu hiperbolis, seperti kita berbicara non-formal sehari-hari. Yang saya kagumi lagi dari buku-buku ini (bukunya Tere Liye) adalah sarat dengan NASIHAT. Karena ini Serial Anak-Anak Mamak, maka, nasihat yang banyak adalah Nasihat dari Orang Tua kepada anak-anaknya yang tidak akan kita lupa dan tidak akan kita hilangkan, meskipun kita sudah beranjak dewasa.

Kehidupan yang sederhana meski tak sesederhana seperti kenyataanya. Pada kisah ini diceritakan kisah yang menurut saya sangat-sangat menarik. Seolah mengaduk-aduk perasaan dan terlihat nyata dalam imajinasi saya sebagai pembacanya. Bang Tere-Liye sungguh indah dalam merangkai kata, mengikatnya dalam wujud kalimat sehingga imajinasi seakan mengalir dalam fikiran masing-masing pembaca. Menemukan setitik kebijaksanaan , Meretas buhul-buhul kekalutan yang menari-nari tidak jelas dalam kekalutan pikiran. Setidaknya itulah yang terjadi pada saya.

Burlian adalah satu dari empat anak-anak mamak yang dalam kisah ini adalh anak ke-tiga dari empat bersaudara. Eliana, Pukat, Burlian dan Amelia. Empat anak-anak mamak putra putri dari pak Syahdan. Saya kira kisah ini sangat baik untuk di tiru. Ah, bukan. Bukan untuk di tiru. Tapi diambil hikmahnya. Kisah yang sangat apik untuk dapat diambil pelajarannya. Sebuah keluarga yang sangat special. Yang perlu kita tahu sebagai orang tua adalah anak mempunyai dunianya masing-masing. Jadi kita tak seharusnya merebut kebahagiaan mereka dengan semena-mena.

Eliana si Pemberani, Pukat si Anak Pintar, Burlian si Anak Spesial, Amelia si anak kuat. Setiap anak mempunyai julukan masing-masing. Setiap anak mempunyai kelebihan dan kalimat pendorong yang dihujamkan orang tua mereka sejak dini. Inilah kiranya yang perlu kita tiru dari kisah ini. Kisah ini memberikan inspirasi bagi penulis resensi ini untuk bisa menerapkan hal-hal yang bijak ini kelak ketika sudah mempunyai anak. Tak ada salahnya kan. Apalagi yang orang tua harapkan dari anak-anak mereka selain kebahagiaan mereka?. Semua kehidupan akan-anak tentu spesial dan terlalu spesial untuk dilupakan.

Kemudian yang tak kalah menarik adalah ketika penulis menceritakan kisah Nakamura-san dengan Keiko-Chan. Bahkan saya sangat menyukai alur cerita ini. Melakukan korespondensi dengan orang lain yang kita belum tahu orangnya akan tetapi kita merasa dekat itu sangatlah menyenangkan. Apalagi dengan dibalut kisah cinta. Entah itu kisah cinta sesama manusia atau cinta dalam artian cinta lawan jenis. Semuanya itu menyenangkan.

Akhirnya kisah burlian ini diakhiri dengan sebuah ending yang sangat mengesankan. Setelah sekian tahun hanya melakukan surat menyurat melalui kertas, akhirnya burlian-khun bisa bertemu dengan Nakamura serta putrinya Keiko-chan di tempat kelahiran mereka, Jepang.

Post a Comment for "Menemui Seseorang dalam Tulisan itu Menyenangkan"