Perilaku Dosen dan Mahasiswa Jaman Sekarang
Kehidupan akademik memang tak semudah yang dibayangkan oleh sebagian orang.
Kadang bernada syahdu tapi tak ayal bernada parau. Sebuah kegembiraan yang tak
berujung ketika kehidupan akademis terasa enak dan penuh dengan ilmu-ilmu yang
mengalir layaknya grojogan sewu. Menghembuskan angin bertabur air yang bisa
mengurai kehidupan. Menumbuhkan akar-akar rumput sebagai asal usul sebuah
batang dan daun.
Vox Populi Vox Dei
Telah aku pinjam suaramu
Untuk mengenakan mahkota tuhan
Kita lihat, dalam sebuh perguruan tinggi, semua ilmu terasa begitu tumbuh
dan berkembang pesat. Dosen dan mahasiswa akan bertukar fikir membentuk sebuah
ikatan pikir yang begitu dalam. Hal ini akan cepat memupuk akar-akar rumput dan
mengembangkan sayap lebarnya. Membentuk gumpalan-gumpalan pertanyaan dalam
benak para mahasiswa dan akan dicarikan solusi yang moderat dan sesuai
zamannya.
Semua itu akan ada jika koneksi keilmuan antara akademisi (baik Dosen
ataupun Mahasiswa) lancar. Nah, kiranya teman-teman tahu apa yang akan terjadi
jika koneksi keilmuan antara keduanya tidak lancar atau mungkin tersendat-sendat.
Secara jelasnya bisa saya katakan bahwa ibarat kata akar dan tunas-tunas
keilmuan itu adalah sedikit ilmu yang mahasiswa tangkap dari dosen (dalam
proses perkuliahan), maka ketika Dosen-Mahasiswa tidak terkoneksi secara lancar
otomatis akan mengganggu pertumbuhan tunas-tunas keilmuan. Yap.
Memang ini sangat mengerikan dalam proses akademis, terlebih ketika
mahasiswanya adalah mahasiswa yang abal-abalan. Tidak punya semangat yang
tinggi, maka jadinya akan pupus. Semua tunas-tunas keilmuan akan binasa. Tidak
tersisa. Sebenarnya siapa yang bertanggung jawab atas semua itu. Semua
bertanggung jawab. Tidak ada yang tidak, baik dosen maupun mahasiswa, baik yang
bertaburan semangat maupun yang bersemangat loyo.
Seperti air,
aku bisa mengurai kehidupan
Bisa juga jadi
bah genangi tiap tunas mimpi
Bisa pula
ciptakan sejarah, harapan , kemenangan
Sekaligus kesia-siaan
Minum kopi dulu. Oke, Saya lanjutkan
Kembali kepada Dosen dan Mahasiswa. Keduanya adalah pasangat yang serasi.
Namun, kadang ada salah satu pihak yang tidak bisa serasi dengan berbagai
alasan. Dari yang bicara sibuk, tidak ada waktu, di luar kota, tempatnya
terlalu jauh maupun seabal alasan lain. Oke, semua alasan tersebut bisa
dipahami dan di terima logika akal. Tapi kadang yang belum bisa menerima adalah
perasaan. Kadang perasaan tidak bisa menerima sebagian yang bisa diterima oleh
akal. Misalnya saja, ketika waktu kosong tiba-tiba seorang dosen mengabari akan
masuk kelas, padahal selama berbulan-bulan tidak masuk. Sedangkan mahasiswanya
ada sebagian yang sudah ada kegiatan lain berbarengan dengan masuknya dosen
tersebut. Hal ini akan jadi problem dan sedikit banyak menyita perasaan
mahasiswa. Ada yang merasa kesal, ada yang psimis duluan dan lain-lain perasaan
(ini pengalaman, hehe)
Nah, berkenaan dengan dosen dan mahasiswa. Menurut pengamatan penulis, ada
beberapa tipe dosen dan mahasiwa dalam akademis.
- Dosen yang sering masuk, tapi ilmunya kurang (kalau tidak mau dikatakan tidak ada). Dosen seperti ini biasanya ada-ada saja, ada yang baru pertama masuk langsung ngasih tugas, entah buat makalah, power pint atau semacamnya.
- Dosen yang sering masuk, ilmunya kurang mumpuni tapi jarang atau bahkan tidak pernah ngasih tugas kepada mahasiswa. Dosen seperti ini oleh sebagian mahasiswanya tidak begitu dipedulikan. Bisa dikatakan “wujuduhu ka adamihi” (keberadaannya sama saja tidak ada). Kasihan sekali.
- Dosen yang jarang masuk dengan berbagai alasan tapi ilmunya cukup mumpuni. Kadang bilang lagi di luar kota, ada tamu dan alasan-alasan yang lain. Dosen seperti ini kadang memberi tugas, tugasnya cukup variatis. Secara kan dosennya cukup pintar, ada yang tugasnya seabrek ada yang kecil-kecilan. Yah tergantung selera dan kondisi dosen.
- Dosen yang jarang masuk, ilmunya mumpuni dan jarang ngasih tugas. Dosen kriteria ini enak dan cukup disukai mahasiswa. Biasanya dosen seperti ini memang orang penting dan benar-benar sibuk.
Akulah
matahari itu
Jadilah kau
burung-burung
Terbanglah kau
tinggi-tinggi
Tapi jangan
biarkan sayapmu
Menyentuh bayang-bayangku
: nanti kuberi
tanda silang di keningmu !
Kadang ada pula dosen yang benar-benar sibuk sehingga tidak bisa mengajar
secara teratur. Kalau dosennya tanggung jawab dan disiplin biasanya dia akan
mengganti jadwalnya di waktu kosongnya mahasiswa. Kadang waktu-wakatu luang
akan dijadikan waktu berburu jadwal bagi dosen ini. Ini yang menjadi problem
mahasisawa dan banyak menyita perasaan. Haha. Keterlaluan memang. Kemudian yang
kedua, ada juga tipe-tipe mahasiswa. Kalau di kampus tipenya beda-beda.
- Mahasiswa tipe Kupu-Kupu (Kuliyah pulang-kuliyah pulang).
Mahasiswa seperti ini biasanya tipe “anak mama”
atau orang yang biasa-biasa aja dan kebanyakan dari mahasiswa.
- Mahasiswa tipe Kunang-kunang (kuliyah nangkrig-kuliyah nagkring)
Mahasiswa seperti ini adalah mahasiswa yang
kerjaannya hanya nangkrong-nongkrong melulu, ada dosen atau tidak ya hanya
nongkrong-nongkring aja. Sukanya jalan-jalan pakai motor. hehwe
- Mahasiswa tipe Kuda-Kuda (Kuliyah dagang-kuliyah dagang)
Mahasisawa jenis ini biasanya orientasi kuliyahnya
ya antara 50% kuliyah dan 50% fulus. Entah karena terpaksa atau memang karena
memang hobi dan tujuannya.
- Mahasiswa tipe Kura-kura (kuliyah rapat-kuliyah rapat)
Mahasisawa jenis ini bisanya yang getol sekali
berorganisasi. Biasanya totalitasnya tinggi bila beorganisasi sampai-sampai
kuliyahnya diabaikan begitu saja.
Ingatlah,
telah kukenakan mahkota tuhan
Kekuasaan
malaikat dan iblis
Juga mukjizat para dewa dan durjana
(surat kecil untuk Tuan Dosen. Nasib jadi
mahasiswa pas-pasan.
Oke, sahabat langkah Berdebu. Ini hanyalah pengamatan subjektif penulis.
So, tidak bisa dijadikan acuan kepastian. Tapi realita yang seperti ini memang
ada di hamparan kehidupan akademis. Writingspedia
good..
ReplyDeletemengenai tipe2 guru point 3 dan 4, sepertinya perlu diperbaiki
'munafik' juga kalo dibilang tidak pernah,,realitasnya pernah masuk, meski sangat jarang
itu penilaian saya, sekaligus usul
oke..siip. usulan dipertimbangkan,,
ReplyDeleteya maksudnya seperti itu juga..:)