Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

ALGORITMA SURGA


Salah satu yang menarik dari diskusi dengan orang-orang berilmu adalah mendapatkan ilmunya, walapun terkadang hanya sedikit yang nyantol. Beberapa waktu lalu saat menghadiri acara Musywil Tarjih IV PWM jawa Tengah di Solo pikiran saya tergelitik dengan goyonan Ust Sukendar saat memimpin pleno komisi 1 tentang fikih monoteise. Beliau bersoloroh saat mendengarkan paparan terkait algoritme youtube. Selorohan tersebut adalah “algoritma surga”. Saya mencoba untuk mengelaborasi lebih jauh terkait kata ini. Kebetulan saya termasuk pemain awal di youtube ads di era tahun 2013 an saat youtube belum terlalu populer. Semoga elaborasi dengan analogi algoritma surga bisa diambil hikmahnya.

Di era digital ini, kita akrab dengan kata "algoritma". Setiap kali kita mengetikkan kata kunci di kolom pencarian YouTube, Google atau marketplace, sebuah sistem cerdas bekerja. Ia menganalisis riwayat kita, preferensi dan pola klik untuk menampilkan hasil yang dianggap paling relevan dan kita inginkan. Singkatnya, algoritma itu adalah aturan main untuk mendapatkan hasil terbaik sesuai input yang kita berikan.

Lalu, bagaimana jika konsep ini kita terapkan dalam konteks yang lebih transenden, yaitu pencarian "Surga"? Bisakah kita membayangkan sebuah "Algoritma Surga"?

Bayangkan Surga sebagai "hasil pencarian" tertinggi, tujuan akhir dari perjalanan hidup manusia. Platformnya adalah alam semesta beserta aturan (hukum) yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta, The Ultimate Programmer. Kita, setiap manusia adalah pengguna yang aktif memasukkan input setiap detiknya.

Apa saja komponen dari Algoritma Surga ini?

Pertama, kata kunci (keyword) yang kita ucapkan dan doakan. Setiap doa, permintaan dan ucapan kita adalah kata kunci yang kita masukkan ke dalam sistem. Namun, algoritma ini tidak hanya mendengar kata, tetapi juga membaca niat di baliknya. Kata kunci "pertolongan" yang tulus akan direspons berbeda dengan kata kunci "pamer" yang terselubung.

Kedua, riwayat Pencarian dan tontonan (History). Seperti YouTube merekam video apa saja yang kita tonton, alam semesta mencatat setiap perbuatan kita, baik besar maupun kecil. Riwayat atau histori kebaikan akan mengarahkan "rekomendasi" hidup kita pada jalur yang lebih terang. Sebaliknya, riwayat yang penuh maksiat akan terus mengasosiasikan kita dengan konten-konten "serupa" berupa kesulitan dan kegelapan hati.

Ketiga, engagement dan interaksi user lainnya. Algoritma media sosial sangat memperhatikan engagement seperti like, comment dan share. Dalam "Algoritma Surga", engagement kita adalah bagaimana kita berinteraksi dengan sesama. Apakah kita "menyukai" (membantu) kesulitan orang lain? Apakah kita "membagikan" (menyebarkan) kebaikan atau justru kebencian? Interaksi positif akan meningkatkan ranking kita di mata makhluk dan Sang Khalik.

Keempat, konten yang kita buat sehari-hari. Kita adalah content creator bagi kehidupan kita sendiri. Konten apa yang kita produksi? Apakah konten berbasis kebenaran, kejujuran dan kreativitas yang bermanfaat?. Atau konten hoaks, gibah dan keburukan? Demikian juga, konten apa yang kita konsumsi seperti ilmu bermanfaat, lingkungan yang baik,atau hal-hal yang merusak jiwa? Algoritma akan terus mendorong kita ke arah konten yang sejalan dengan pilihan kita.

Kelima, filter atau penyaringan. Seringkali kita mencari sesuatu di Google, tetapi yang kita dapatkan bukanlah yang kita mau. Itu karena ada filter, ya mungkin kita salah kata kunci atau ada aturan yang membatasi. Dalam perjalanan hidup, kita juga sering mengalami keinginan yang tidak terkabul. Ini bisa jadi bagian dari "Filter Ilahi". Algoritma Surga mengetahui bahwa apa yang kita inginkan belum tentu baik dan apa yang kita benci belum tentu buruk bagi kita. Penundaan atau penolakan adalah bentuk "peringkat keamanan" untuk kebaikan kita jangka panjang.

SEO Algoritma Surga?

Dalam dunia digital, ada yang namanya SEO (Search Engine Optimization) untuk membuat konten mudah ditemukan. Kalau kita ingin website, tulisan, ataupun media sosial kita ingin agar lebih cepat ditemukan dalam pencaraian maka harus belajar SEO ini. Dalam kontaks tulisan tentang SEO Algoritma Surga ini SEO nya saya plesetkan sebagai Spiritual Ethical Optimization (kurang tahu benar apa salah bahasa inggrisnya ini, hehe). Kalau saya analogikan antara SEO (Search Engine Optimization) – baca SEO Dunia dengan SEO (Spiritual Ethical Optimization) – baca SEO Akhirat - setidaknya ada beberapa kesamaan yang bisa dielaborasi lebih jauh seperti:

  • Meta-Tags iman dan takwa. Sebagaimana SEO dunia, untuk cepet terindeks google misalnya harus ada Meta-Tags. Maka SEO akhirat juga harus melabeli hidup dengan kata kunci dasar yaitu keimanan dan ketakwaan. Ini adalah metadata utama yang dibaca oleh sistem algoritme surga.
  • Backlink dari kebaikan. Ketika ingin agar website saya cepet terindeks di page one maka saya harus mencari backlink yang banyak. Begitu juga dalam SEO akhirat, setiap kebaikan yang kita lakukan akan menghasilkan backlink atau tautan balik dari orang yang kita bantu, malaikat dan alam semesta. Semakin banyak backlink otentik dari kebaikan, maka akan semakin tinggi authority jiwa kita.
  • User Experience (UX) bagi sesama makhluk hidup. Ciptakan pengalaman terbaik bagi orang lain yang berinteraksi dengan kita. Ramah, jujur, adil, dan membantu. UX yang baik akan meningkatkan dwell time (waktu kehadiran positif) kita dalam kenangan dan doa kebaikan orang lain.

Menjadi User yang Cerdas

Perbedaan utama antara algoritma buatan manusia dan "Algoritma Surga" adalah transparansi dan keadilan mutlak. Algoritma digital seringkali bias dan tidak kita pahami sepenuhnya. Sementara "Algoritma Surga" telah dijelaskan petunjuknya (user manual) melalui ajaran al-Quran. ajaran agama, suara hati nurani dan sunnatullah hukum alam. Ia absolut dan sangat-sangat adil.

Tugas kita adalah menjadi user yang cerdas. Memasukkan input yang benar melalui niat, perkataan dan perbuatan baik. Membersihkan cache dan cookies dosa dengan taubat. Serta konsisten mengonsumsi dan memproduksi "konten" kebaikan agar algoritma mengarahkan kita pada "hasil pencarian" terbaik. Kehidupan yang berkah di dunia dan page one, posisi terdepan untuk meraih Surga di akhirat.

Jadi, periksa kembali keyword hidupmu hari ini. Apa yang kamu cari dan apa yang kamu perbuat? Karena setiap detik, kita sedang mengetikkan perintah untuk hasil akhir kita sendiri dalam Algoritma Surga yang Maha Tahu. Wallahu al’lam


Post a Comment for "ALGORITMA SURGA"