Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sikap Positif

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan sms dari salah seorang sahabat yang skit. Bunyi sms tersebut kurang lebih begini, “apa yang harus saya lakukan ketika dokter dan pengusaha alternatif sudah benar-benar bingung terhadap sakit yang saya sandang? Apa ini pertanda Allah akan membersihkan dosa-dosa saya ataukah karena ada maksud lain?”

Perlu anda ketahuai, sahabat saya tadi mengalami sakit yang ‘membingungkan’ ini sudah cukup lama. Sepertinya sudah lebih dari setahun. Selama itu pula ia harus pulang pergi dan keluar masuk rumah sakit tanpa ada kesimpulan yang pasti berkait dengan apa sesungguhnya penyakit yang ia sandang.

Saat sahabat saya berkirim sms seperti itu, pada satu sisi saya membayangkan betapa ia telah berjuang  dan berikhtiar dengan beragam cara. Tentu dengan harapan agar sakitnya cepat sembuh. Namun pada sisi lainnya saya juga bimbang harus membalas dengan jawaban seperti apa.

Dengan tetap berniat membantumeringan kan beban sahabat tersebut, saya pun membalasnya dengan kalimat begini. “Ketika kita tidak tahu harus berbuat apa, atau kita mengalami jalan buntu aatas maslah yang kita hadapi maka berserah diri kepada Allah agar diberi petunjuk dan jalan keluarnya dengan cara terbaik yang masih bisa kita lakukan.”

Jika sms tadi mesti dilanjutkan , insyaallah saya akan menambahkan begini. “Sembari kita berserah diri kepada Allah, kita harus berupaya untuk membangun sikap positif atas apapun yang sedang kita alami. Sebab dengan memiliki sikap positif, kita dapat memperoleh setidaknya tiga manfaat:

Pertama, perasaan kita cenderung menjadi lebih rileks.

Kedua, Terpeliharanya nilai spiritual yang lebih baik

Ketiga, Energi dan antusiasme kita mampu terproduksi lama>

4 comments for "Sikap Positif"